Bali Beyond Kuta: Eksplorasi Desa Wisata di Ubud & Sidemen

Bali Beyond Kuta: Eksplorasi Desa Wisata di Ubud & Sidemen

  • Penulis Kazepost
  • 19 Oktober 2025
  • 6 menit

Kazepost - Bali memang tak pernah kehilangan pesonanya. Tapi di balik riuhnya Kuta dan gemerlap Seminyak, ada wajah lain dari pulau ini — lebih tenang, lebih tulus, dan mungkin lebih Bali daripada yang kita bayangkan.

Dua tempat yang menyimpan sisi otentik itu adalah Ubud dan Sidemen.
Keduanya bukan sekadar destinasi, tapi ruang untuk kembali merasakan keseimbangan antara manusia, alam, dan jiwa.

Ubud: Jantung Budaya dan Spiritualitas Bali

Ubud bukan sekadar kota kecil di dataran tinggi. Ia adalah denyut nadi spiritual Bali, tempat seni, alam, dan tradisi berpadu menjadi satu.

Pagi hari di sini dimulai dengan aroma dupa dan suara gamelan dari pura desa. Di pasar tradisional, ibu-ibu membawa bunga persembahan di atas kepala, berjalan anggun tanpa tergesa.

Beberapa tempat yang wajib dikunjungi di Ubud:

  • Campuhan Ridge Walk: jalur trekking di tengah perbukitan hijau — tempat terbaik untuk bermeditasi sambil berjalan.

  • Tegalalang Rice Terrace: sawah bertingkat yang seperti lukisan, apalagi saat matahari sore menyentuh pucuk padi.

  • Monkey Forest: hutan keramat dengan ratusan monyet ekor panjang dan candi tua yang ditutupi lumut.

Namun, pesona sejati Ubud bukan hanya pada tempatnya, tapi pada energinya. Di sini, kamu tidak datang untuk sekadar melihat — kamu datang untuk merasakan.

Sidemen: Bali yang Belum Tergesa

Jika Ubud adalah jantung budaya, maka Sidemen adalah napas Bali yang paling alami.
Terletak di sisi timur pulau, desa ini sering disebut sebagai “Bali tempo dulu.”

Hamparan sawah luas, sungai jernih, dan kabut pagi yang turun perlahan membuat Sidemen terasa seperti dunia yang bergerak lebih pelan.
Di sini, kamu bisa menginap di homestay milik warga, belajar membuat sesajen, atau ikut petani menanam padi di sawah.

🌸 Di Sidemen, kamu tak hanya berlibur. Kamu belajar menjadi bagian dari kehidupan itu sendiri.

Aktivitas populer di Sidemen:

  • Cycling tour melewati desa dan kebun cengkeh.

  • Workshop tenun tradisional.

  • Yoga dengan latar Gunung Agung di kejauhan.

Suara Lokal: Cerita dari Ibu Made

Dalam perjalanan ke Sidemen, penulis Kazepost sempat berbincang dengan Ibu Made, pemilik homestay sederhana.
Ia berkata, “Orang datang ke sini untuk diam. Tapi dalam diam itu, mereka justru mendengar lebih banyak.”

Kalimat itu melekat kuat — karena memang begitulah Sidemen.
Tempat di mana keheningan menjadi bahasa, dan kesederhanaan menjadi guru kehidupan.

Refleksi: Bali yang Sejati

Ubud dan Sidemen mengingatkan kita bahwa Bali bukan hanya tentang pantai dan pesta.
Ia adalah pulau dengan jiwa yang hidup — yang mengajarkan keseimbangan antara kesibukan dan ketenangan, antara modernitas dan tradisi.

Di sana, kamu tidak hanya menjadi turis, tapi juga bagian dari harmoni yang dijaga oleh doa dan kebiasaan sederhana.

🌿 Mungkin perjalanan terbaik bukanlah tentang menemukan tempat baru, tapi tentang menemukan kedamaian di tempat yang sudah lama ada.

Penutup: Pulang dengan Hati yang Lebih Tenang

Ketika meninggalkan Ubud dan Sidemen, kamu tidak membawa oleh-oleh biasa.
Kamu membawa rasa tenang — sesuatu yang tidak bisa dibeli, hanya bisa dialami.

Dan mungkin, di tengah hiruk-pikuk dunia, kamu akan rindu aroma dupa pagi di Ubud, atau suara jangkrik malam di Sidemen.

Karena di Kazepost, kami percaya —
setiap perjalanan, setiap pertemuan, dan setiap keheningan pun layak terbang lebih jauh.