Tren 2025: Generasi Z dan Gaya Baru Traveling

Tren 2025: Generasi Z dan Gaya Baru Traveling

  • Penulis Kazepost
  • 26 Oktober 2025
  • 8 menit

Kazepost - Perjalanan bukan lagi sekadar liburan.

Bagi Generasi Z, traveling adalah bagian dari identitas — cara mereka mengekspresikan diri, mencari makna, dan merayakan kebebasan dalam dunia yang serba cepat.

Tahun 2025 menandai munculnya gelombang baru traveler muda dengan pandangan yang jauh berbeda dari generasi sebelumnya.
Mereka tidak hanya mencari destinasi indah, tapi juga pengalaman yang otentik, etis, dan penuh cerita.

1. Dari “Luxury” ke “Local Authenticity”

Generasi Z lebih memilih pengalaman nyata daripada kemewahan artifisial.
Alih-alih hotel bintang lima, mereka memilih homestay atau guesthouse lokal.
Alih-alih restoran mahal, mereka lebih suka makan di warung kecil di sudut jalan, berbincang dengan pemiliknya.

Mereka ingin tahu “bagaimana penduduk lokal hidup”, bukan hanya “apa yang harus dikunjungi.”

🌿 Bagi Gen Z, foto Instagramable tak cukup — mereka ingin cerita yang bisa mereka ceritakan kembali dengan makna.

2. Traveling yang Lebih Etis dan Berkelanjutan

Tren “responsible travel” bukan lagi jargon promosi, tapi prinsip hidup bagi generasi ini.
Banyak dari mereka menolak destinasi yang merusak lingkungan atau mengeksploitasi satwa liar.
Mereka membawa botol minum sendiri, memilih transportasi publik, dan lebih suka mendukung bisnis kecil.

Di Thailand dan Vietnam, hostel-hostel baru kini menawarkan program eco-volunteering: traveler bisa menanam mangrove atau membantu pengelolaan limbah.
Perjalanan kini bukan hanya soal menikmati bumi — tapi menjaganya.

3. Digital Nomad: Bekerja, Bepergian, Menemukan Ritme Baru

Pandemi melahirkan generasi yang tidak lagi melihat kantor sebagai satu-satunya tempat produktif.
Kini, banyak anak muda bekerja dari kafe di Bali, coworking space di Bangkok, atau tepi pantai di Siargao.

Konsep “work-travel balance” menjadi bagian dari gaya hidup mereka.
Mereka tidak menunggu pensiun untuk menjelajah dunia — mereka bekerja sambil menjelajah.

🌸 Generasi ini tidak memisahkan kerja dan hidup — mereka memadukannya menjadi satu alur yang lebih manusiawi.

4. Traveling Sebagai Ekspresi Diri Digital

Gen Z tumbuh di era visual.
Namun, berbeda dengan stereotype narsis yang sering dilekatkan pada mereka, banyak dari mereka justru menggunakan media sosial untuk bercerita dan memberi dampak.

Mereka merekam perjalanan bukan sekadar untuk eksistensi, tapi untuk berbagi pesan —
tentang keberagaman budaya, kelestarian alam, atau kisah manusia di balik tempat-tempat yang mereka kunjungi.

Platform seperti TikTok dan YouTube kini menjadi “jurnal perjalanan digital” yang hidup dan interaktif.

5. Komunitas di Jalan: Traveling Tak Lagi Sendiri

Meskipun banyak Gen Z menikmati solo traveling, mereka tidak pernah benar-benar sendiri.
Mereka menemukan komunitas di mana pun: di hostel, forum online, atau grup Telegram traveler muda.

Dari berbagi itinerary hingga bertukar pengalaman spiritual, komunitas ini tumbuh organik dan lintas negara.
Di sana, tidak ada senioritas — hanya kesetaraan, rasa ingin tahu, dan solidaritas.

🌿 Generasi ini tahu: dunia terlalu besar untuk dijelajahi sendirian, tapi terlalu indah untuk tidak dibagikan.

6. Perjalanan Sebagai Bentuk Pencarian Diri

Bagi banyak anak muda, traveling adalah bentuk self-therapy.
Mereka pergi bukan untuk lari dari masalah, tapi untuk memahami diri dengan cara yang baru.
Melihat dunia membuat mereka melihat kehidupan dari perspektif yang lebih luas.

Mereka tahu bahwa perjalanan bukan hanya tentang menemukan tempat baru, tapi menemukan makna baru.

Refleksi: Dari TikTok ke Transformasi

Tren traveling Gen Z bukan tentang gaya hidup cepat saji, tapi tentang keinginan untuk hidup lebih sadar.
Di balik layar ponsel, ada jiwa-jiwa yang benar-benar ingin terhubung — dengan dunia, dengan orang lain, dan dengan diri mereka sendiri.

Dan mungkin, inilah arti perjalanan masa kini:
tidak sekadar bergerak dari satu tempat ke tempat lain, tapi menemukan arah hidup di tengah perjalanan itu sendiri.

Penutup: Generasi yang Melangkah dengan Tujuan

Generasi Z telah mengubah wajah traveling —
lebih sadar, lebih peduli, lebih bermakna.

Mereka tidak hanya ingin meninggalkan jejak di dunia, tapi memastikan dunia juga tetap bisa dinikmati oleh generasi berikutnya.

Karena bagi Kazepost,
setiap langkah muda yang membawa perubahan, setiap perjalanan yang berani berpikir berbeda — layak terbang lebih jauh.